Kasus Bank Century

| | Comments: (1)


Bank Century yang saat ini menjadi kasus yang paling disoroti oleh masyarakat Indonesia ternyata menyimpan suatu rahasia yang dinilai oleh sebagian orang dapat menghancurkan pemerintahan sekarang ini. Dalam menanggapi kasus ini ada beberapa oknum yang mencoba untuk menggalinya dan dipublikasikan kepada masyarakat luas, yang belum tentu hasil penelitiannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Berbagai tanggapan miring dari masyarakat terhadap kinerja pemerintahan sekarang yang kurang tegas dalam menanggapi kasus ini, menjadi agenda tersendiri bagi pemerintah. Terdapat keganjilan dan keanehan pada kasus bank Century ini, kenapa bank daerah yang tidak terkenal mendapat kucuran dana trilyunan rupiah dari pemerintah. Berbagai dugaan mengenai terlibatnya berbagai petinggi dalam pemerintahan, dan juga penggunaan dana tersebut untuk kepentingan kelompok tertentu mulai tersebar. Boediono selaku wakil presiden Indonesia, dan juga Sri mulyani menjadi momok yang memegang peranan penting dari kasus Bank Century ini.
Menurut sebuah buku yang berjudul “ Membongkar Gurita Cikeas”, Bank Century merupakan central pengumpulan dana bagi sebuah partai yang pimpinan utamanya disebut sebagai Gurita Cikeas. Yah meskipun si penulis buku tidak menyebutkan dirinya memperoleh informasi darimana, dan kekonkritan isi bukunya yang masih dipertanyakan, akan tetapi banyak dari pernyataan-pernyataan dalam buku tersebut yang masuk ke dalam akal sehat. Siapa Gurita Cikeas itu? Silahkan tebak sendiri. Dan dengan salah satu tangan guritanya, si gurita Cikeas secara tidak langsung memberi perintah untuk memberi kucuran dana kepada Bank Century. Rumit memang, tapi beginilah kondisi politik di Indonesia yang sedang dalam kondisi krisis.
Memang politik itu kejam tergantung darimana memandangnya, dimana dalam politik tersebut kita bisa memperoleh kekuasaan, kekayaan, dan ketenaran tergantung cara menerapkannya dan cara apa yang dipakai. Sejauh pemantauan saya, memang politik itu kejam siapa yang kuat dan berkuasa dia yang menang. Dan siapa yang pintar dan mempunyai banyak koneksi, dia pula yang mendekte. Kasus Bank Century ini merupakan aib bagi Negara Indonesia sendiri yang perlu untuk ditindak secara tegas. Tidak perduli siapa dalang dari semua ini yang pasti jika kasus ini tidak kunjung selesai maka dapat dipastikan adanya krisis ketidak percayaan dari masyarakat terhadap pemerintah.

Eksistensi Sosiologi di Masyarakat

| | Comments: (0)
Sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur social dan proses-proses social, termasuk perubahan-perubahan social (Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi). Dari pengertian tersebut dapat dilihat betapa pentingnya eksistensi sosiologi di masyarakat. Dalam masyarakat terdapat masalah-masalah social, dan disini sosiologi berperan dalam mempelajari masalah-masalah social. Masalah-masalah social dalam masyarakat seperti, kemiskinan, perceraian, pelacuran, delinkuensi anak-anak, kejahatan, disorganisasi keluarga, dan sebagainya. Sebenarnya masalah social merupakan hasil dari perkembangan masyarakat. Artinya problema tadi memang sewajarnya timbul apabila tidak diinginkan adanya hambatan-hambatan terhadap penemuan-penemuan baru atau gagasan baru. Banyak perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat, walaupun mungkin mengakibatkan kegoncangan-kegoncangan terutama bila perubahan berlangsung cepat dan bertubi-tubi. Dalam jangka waktu masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan, timbullah masalah social. Disini sosiologi berperan bukan untuk memecahkan masalah-masalah social tersebut atau untuk membuat masyarakat sadar dan berperilaku secara wajar dan baik, tetapi sosiologi berguna untuk mengkaji dan menelaah masalah-masalah social untuk kemudian bias ditindaklanjuti oleh pihak yang bertanggung jawab.
Dalam masyarakat tidak hanya masalah-masalah social yang harus disoroti, tetapi adanya pembangunan dalam masyarakat perlu untuk diketahui dan ditelaah. Pembangunan sendiri dikenal adanya tahap perencanaan, penerapan, atau pelaksanaan, dan evaluasi. Oleh karena itu, sering dikatakan bahwa dalam melaksanakan pembangunan dapat dipergunakan pelbagai cara, baik secara alternative, maupun secara akumulatif. Pembangunan dapat diadakan dengan pembentukan lembaga baru, sambil menghapuskan lembaga lama, atau memberikan fungsi yang baru pada lembaga yang sudah ada. Alternative lain adalah dengan jalan menyusun atau membentuk infrastruktur fisik baru maupun dengan membentuk pusat-pusat pertumbuhan. Dalam pembangunan terlebih dahulu dilakukan penelitian-penelitian untuk mengetahui pembangunan yang cocok diterapkan dalam masyarakat. Disini penelitian sosiologis dinilai sangat bermanfaat untuk mengetahui kondisi masyarakat, karena penelitian sosiologis mencakup aspek-aspek dalam kehidupan, seperti fisik, biologis, politis, ekonomis, social, budaya, kesehatan, pertahanan-keamanan, dan hukum. Dengan hasil penelitian sosiologis, maka pembangunan akan tercapai dan lebih tepat sasaran.

Bunuh Diri sebagai Fakta Sosial

| | Comments: (0)


Bunuh diri (dalam bahasa Inggris: suicide; dalam budaya Jepang dikenal istilah harakiri) adalah tindakan mengakhiri hidup sendiri tanpa bantuan aktif orang lain. Alasan atau motif bunuh diri bermacam-macam. Belakangan ini kasus bunuh diri makin marak terjadi, hal ini dilakukan oleh berbagai kalangan baik orang kaya, maupun orang miskin, dari yang berprofesi sebagai anggota kemiliteran sampai para pelajar. Saya tidak habis pikir, kenapa malah bunuh diri yang menjadi trend, padahal menurut saya masih banyak hal lain yang masih bisa dilakukan. Motif bunuh diri ada bermacam-macam seperti depresi, gangguan kejiwaan, masalah ekonomi, masalah percintaan, dan masalah keluarga. Dalam ilmu sosiologi, ada tiga penyebab bunuh diri dalam masyarakat, yaitu
1. egoistic suicide (bunuh diri karena urusan pribadi),
2. altruistic suicide (bunuh diri untuk memperjuangkan orang lain), dan
3. anomic suicide (bunuh diri karena masyarakat dalam kondisi kebingungan).
Teknik-teknik dalam bunuh diri pun bermacam-macam, ada yang melompat dari tempat yang tinggi (yang saat ini lagi trend-trendnya di Indonesia), ada yang gantung diri menggunakan tali atau rafia, mengkonsumsi obat-obatan dengan dosis tinggi, sampai mengakhiri hidupnya dengan menggunakan suatu benda. Bunuh diri bisa dilakukan secara individu maupun berkelompok.
Kebanyakan pelaku bunuh diri adalah remaja dari tingkat pelajar SMP sampai Mahasiswa yang antara lain umurnya berkisar antara 15-25 tahun. Motif mereka berlainan tapi dapat disimpulkan bahwa kebanyakan dari mereka tidak kuat dalam menghadapi tekanan social yang ada, baik dari keluarga maupun dari lingkungannya. Hal ini dikarenakan karena kondisi mental mereka yang masih krisis dan belum terbentuk secara matang. Menurut saya modernisasi mungkin merupakan salah satu penyebab meningkatnya bunuh diri, dikarenakan dengan adanya modernisasi maka perubahan social yang terjadi pun semakin banyak dan bervariasi. Dalam suatu berita pernah disebutkan adanya pemanfaatan suatu media elektronik seperti facebook, yang didalamnya disebutkan bahwa ada pelaku bunuh diri yang mengajak orang-orang untuk bunuh diri bersama-sama. Tepatnya di Hongkong, ada sekitar 208 orang yang melakukan bunuh diri setelah terpengaruh oleh situs tak bertanggung jawab tersebut, dan pelaku bunuh diri kebanyakan adalah remaja. Mungkin tidak hanya di hongkong saja, melihat kondisi masyarakat sekarang ini tak menutup kemungkinan bahwa hal ini akan terjadi juga di Negara-negara lain.
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang mempengaruhi kondisi seseorang, baik kejiwaannya, kepribadiaanya, mentalitasnya, dan juga tingkat religiusnya. Banyak kasus bunuh diri yang diakibatkan karena permasalahan keluarga. Untuk itu perlu diperhatikan bahwa, keluarga sangat penting dalam membentuk kondisi seseorang, dan perlunya kesadaran masyarakat untuk lebih menata keluarganya sehingga akan terbentuk kondisi seseorang yang siap dalam menghadapi tantangan kehidupan yang ada.

GLOBAL WARMING

| | Comments: (0)

Pemanasan global atau global warming adalah adanya proses peningkatan suhu atmosfer, laut, dan daratan bumi. Global warming sekarang menjadi berita yang paling disorot oleh berbagai pihak yang prihatin terhadap kondisi lingkungan sekarang ini. Banyak factor yang menyebabkan Global Warming, menurut para ahli, factor-faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Makin berkembangnya produksi ternak.
2. Maraknya pembalakkan liar.
3. Penggunakan energy berbahan fosil secara berlebihan.
4. Masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai lingkungan.

Memang masih banyak lagi factor-faktor yang menyebabkan global warming, tetapi menurut saya cukup empat factor ini terlebih dahulu yang harus diperhatikan, khususnya bagi masyarakat Indonesia. Mungkin ada yang masih awam mengenai mengapa produksi ternak turut berpartisipasi dalam meningkatkan suhu dipermukaan bumi yang akhirnya memicu terjadinya global warming. Yang pertama perlu diketahui adalah produksi ternak merupakan penyumbang terbesar bagi emisi GHG yang dihasilkan dari kotoran ternak. Dan emisi GHG ini yang paling berperan dalam meningkatnya panas bumi. Bukan hanya kotorannya saja, tetapi daging yang dihasilkan yang untuk kemudian dimakan oleh manusia juga berdampak pada pemanasan global. Dan banyak hal lagi menyangkut peternakan yang menjadi pemicu meningkatnya panas bumi. Tentu saja bukan hanya peternakan yang menjadi penyebab utama dalam pemanasan global, di berbagai Negara termasuk Indonesia sekarang ini masih banyak pembalakkan liar yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang tentu saja hal ini akan menyebabkan meningkatnya polusi udara karena berkurangnya jumlah pohon yang berfungsi sebagai penyerap CO2.
Perlunya peranan pemerintah dalam memberi perhatian lebih terhadap masalah lingkungan, dan juga dibutuhkannya kerja-sama terhadap berbagai elemen dalam masyarakat untuk bersama-sama merawat lingkungan. Memang cara-cara ini sudah dilakukan tapi menurut saya masih banyak elemen masyarakat yang masih belum tanggap terhadap masalah lingkungan, baik dari anak-anak maupun orang dewasa. Mungkin dengan meningkatkan sosialisasi terhadap bahaya global warming yang dampaknya sudah kita rasakan sekarang ini, dan juga menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dapat mengurangi pemanasan global.

UU ITE Yang Menjadi Kontroversial

| | Comments: (0)


Undang-Undang Nomor 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), sebelumnya dibuat untuk mengatur tentang bisnis dalam dunia maya, tapi pada kenyataanya berkembang dan mengatur setiap sendi dalam kehidupan dunia maya. Meskipun ada beberapa pasal yang masih mengambang dan belum tegas penjelasannya, seperti pada pasal 27, 28, dan 31. Penjelasan pada pasal-pasal tersebut sering diklaim oleh orang-orang banyak sebagai pasal yang membatasi ruang berekspresi dan bereksperimen atau kebebasan berpendapat. Ambil contoh saja pada kasus Prita Mulyasari dan Luna Maya, memang penerapan hukumnya sudah sesuai dengan apa yang terdapat pada UU tersebut, tetapi tentu saja masih berat sebelah untuk kasus Prita Mulyasari. Apa yang ditulis oleh Prita Mulyasari melalui media dalam dunia maya, mungkin tidak terlalu merugikan bagi pihak yang bersangkutan, jika ada penjelasan yang sesuai dan logis. Tetapi untuk sang penulis sendiri yang notabene orang biasa, malah dikenai denda atas pencemaran nama baik sebesar Rp 204 juta.
Mungkin kalau kita melihat pada kasus-kasus tersebut akan terlihat kelemahan pada UU ITE, tapi tentu saja UU ITE memberi manfaat dan perlindungan dalam beraktifitas dalam dunia maya seperti, UU ini dapat mengantisipasi kemungkinan penyalahgunaan internet yang dapat merugikan. Kegiatan ekonomi dalam dunia maya bisa mendapatkan perlindungan hukum, misalnya E-tourism, E-learning, transaksi dagang via, sehingga jika ada yang melakukan pelanggaran akan bisa segera digugat berdasarkan pasal-pasal UU ITE ini. Hambatan pengurusan ekspor-import terkait dengan transaksi elektronik dapat diminimalkan. Memang UU ini perlu untuk direvisi pada pasal-pasal tertentu saja yang penafsirannya masih luas dan kemungkinan bisa dimanfaatkan oleh oknum tertentu. Tapi tentu saja UU ini sangat diperlukan untuk mengatur berbagai sector dan tata cara beraktifitas dalam media elektronik.